Rabu, 11 Desember 2013

Pengalaman Difitnah Beritasatu.com Jadi Pelajaran

PENGALAMAN  lain yang cukup mengesankan dan jadi pelajaran adalah ketika saya difitnah melalui pemuatan tulisan seolah -olah hasil wawancara oleh media online Beritasatu.com,  anak perusahaan First Media Grup milik taipan James Riady. Begini kisahnya :

Pada tanggal 14 Nopember 2012, sekitar pukul 16.30 Wib saya yang sedang berdiskusi tentang Otoritas Jasa Keuangan  dengan teman - teman di Hotel JW Marriot Mega Kuningan Jakarta, tiba - tiba ditelepon oleh seorang teman. “Den, coba ceh deh Beritasatu.com. Disana ada tulisan tentangmu. Kok aneh banget isinya?”  Mendengar informasi teman itu saya pun mencari tahu berita apa tentang diri saya yang dimuat oleh Beritasatu.com itu. Ternyata adalah berita mengenai hasil pembicaraan saya dengan seorang staf Beritasatu.com sehari sebelumnya yang sebenarnya bukanlah sebuah wawancara, tidak ada izin dari saya untuk pemuatannya di Beritasatu.com,  substansi berita  tersebut jauh menyimpang dari apa yang kami bicarakan dan sebagian besar adalah fitnah terhadap diri saya dan teman - teman saya.

Pemuatan berita fitnah di media online Beritasatu.com itu bermula dari telepon seseorang yang selama ini saya anggap sebagai teman baik, ternyata kemudian terbukti adalah seorang pengkhianat, bermaksud mencelakakan, menjadi kaki tangan dalam upaya kriminalisasi dan menghancurkan saya. Orang itu bernama Adam Wahab, anak Medan alumnus Institute Teknologi Bandung (ITB).

Adam Wahab ini siang hari pada tanggal 13 Nopember 2012 menelepon saya untuk mengajak bertemu. Ada yang sangat penting katanya. Kami menyepakati untuk bertemu selepas magrib di Grand Hyatt Hotel / Plaza Indonesia. Namun karena acara dengan Dubes Malaysia di Hotel Shangri La  belum selesai selepas magrib dan kebetulan ada teman karib saya yang lanjut mengajak ngobrol di Shangri La, saya minta maaf kepada Adam Wahab karena tidak bisa penuhi janji ketemu malam itu. Namun ternyata Adam bersikeras ingin bertemu dan mengatakan dia segera menyusul saya ke Shangri La Hotel.

Sekitar satu jam kemudian Adam Wahab tiba di Shangri La Hotel. Dia datang berdua dengan temannya yang tidak saya kenal. Lalu mereka bergabung dengan kami di sebuah cafe di hotel tersebut. Sepintas saya memang sempat mencurigai tingkah lalu Adam Ahab yang agak aneh saat itu. Dia terlalu ngotot menjelaskan kepada temannya bahwa saya dan teman saya sebagai admin akun twitter Triomacan2000. Meski kami sudah menegaskan bahwa akun tersebut sudah lama tidak kami kelola, Adam tetap mau mengesankan kepada temannya bahwa kami masih tetap sebagai admin. Saya bertanya - tanya dalam hati, apa maksud Adam Wahab yang sebenarnya ? Di saat pembicaraan itulah saya menerima SMS dari nomor yang tidak dikenal sebelumnya. Pengirimnya mengaku bernama Liberty, staf Beritasatu.com yang katanya menghubungi saya atas perintah Bapak Peter F. Gontha CEO First Media Grup yang memang saya kenal baik dan hormati selama ini.

SMS dari Liberty staf Beritasatu.com itu intinya minta kesediaan saya untuk dihubungi melalui telepon kantor. Dengan prasangka baik karena terkait nama Peter F Gontha, saya sama sekali tidak menduga ada maksud jahat dibalik permintaan tersebut. Saya menyetujui permintaan Liberty itu. Tak lama kemudian, handphone saya berdering, dihubungi Liberty dari nomor telepon kantor Beritasatu.com. Pembicaraan awalnya yang ringan - ringan saja. Lalu mulai dengan menggiring saya dengan meminta konfirmasi bahwa selama ini admin triomacan2000 itu adalah saya dan teman - teman yang dia sebutkan namanya. Tentu saja pernyataan (bukan pertanyaan) dari Liberty itu saya bantah dan saya menjelaskan dengan informasi dan fakta sebenarnya. Tak lama kemudian, pembicaraan kami selesai dan dia tutup dengan kata penutup yang sangat manis dan terima kasih.

Berdasarkan hal itulah saya menjadi kaget ketika membaca berita yang dimuat di media online Beritasatu.com pada sore hari tanggal 14 Nopember 2012 itu. Saya menilai banyak pelanggaran hukum dan etika yang dilakukan oleh Liberty dan Ulin Yusron yang mencantumkan namanya di bawah berita tentang saya tersebut.

Pelanggaran hukum dan etika jurnalistik yang dilakukan Liberty dan Ulin Yusron itu antara lain : pemuatan hasil pembicaraan saya dengan Liberty sehari sebelumnya yang ilegal alias tanpa izin dan pemberitahuan bahwa pembicaraan kami tersebut dimuat di Beritasatu.com dengan kemasan seolah - olah itu adalah wawancara. Beritasatu.com telah menipu dan melanggar hukum.

Pelanggaran kedua adalah materi atau isi berita terkait diri saya yang dimuat Beritasatu.com sebagian besar berbentuk fitnah, pelintiran dan opini negatif yang keliru yang ditujukan kepada diri saya untuk maksud tertentu yang pasti tidak baik. Fitnah yang paling fatal adalah tulisan Liberty / Ulin Yusron yang menuduh kami mengajukan diri ke pimpinan Beritasatu.com untuk memasok informasi tentang korupsi pejabat - pejabat tertentu dengan minta imbalan sebesar Rp. 1 milyar. Tuduhan Liberty dan Ulin Yusron itu ngawur dan mempermalukan bosnya sendiri, Peter F Gontha, CEO First Media yang sebelumnya mengundang kami ke kantornya untuk diskusi dalam rangka membahas  gagasan beliau (Peter F Gontha) memperkaya dan memperkuat content berita/siaran First Media Grup dengan content/berita yang bersifat investigatif khususnya terkait isu - isu tertentu yang menarik minat publik untuk ditayangkan. Pertemuan dan diskusi kami tersebut hanya pada Peter F Gontha seorang. Setelah masa sepertiga terakhir, baru kemudian bergabung Don Bosco, Direktur Televisi Beritasatu. Tidak ada manusia yang bernama Ulin Yusron yang kelihatan hidungnya dalam diskusi kami di kantor pusat First Media Grup di Jalan Gatot Subroto, Jakata tersebut.

Pelanggaran hukum dan etika jurnalistik yang dilakukan oleh Ulin Yusron, pemimpin redaksi Beritasatu.com saat itu dan dibantu oleh cecunguknya Adam Wahab cs sangat jelas maksud dan tujuannnya. Motifnya hanya sekedar mendapatkan rupiah yang tidak seberapa dengan tanpa malu dan ragu rela menghamba dan melacurkan dirinya kepada musuh - musuh kami yang pastilah mereka adalah para koruptor, mafia dan munafikun.

Bagaimana rangkaian fakta mengenai konspirasi Adam Wahab, Ulin Yusron, Liberty cs ini dalam rangka menghancurkan kami untuk menghentikan upaya kami membongkar kebusukan para pemimpin negeri ini, nanti akan saya tuangkan dalam tulisan selanjutnya. Sementara ini cukup sekian dulu…..(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar