“Jokowi Sungkem Ke Megawati. Jokowi janji tidak ada tawuran lagi. Jokowi akan bangun MRT dan Monorel. Jokowi pertimbangkan penerapan nomor polisi ganjil genap. Jokowi janji atasi kemacetan. Jokowi blusukan ke Tanah Tinggi. Jokowi belum ada niat maju capres. Jokowi capres terkuat. Jokowi merakyat. Jokowi mudik ke Solo. Jokowi disambut meriah…Jokowi…Jokowi …Gegap Gempita Jokowi.
Itulah sebagaian judul berita seputar Jokowi. Media berlomba - lomba memberitakan dirinya. TV, Majalah, Koran, terlebih - lebih Media Online. Sebuah media online seperti detikcom misalnya wajib memuat berita semua akivitas dan info seputar Jokowi minimal 10 - 12 berita per hari. Lengkap dengan catatan hari kesekian Jokowi telah menjabat Gubernur DKI. Detikcom, Kompas.com dan lain - lain bahkan memiliki satu kanal khusus di medianya yang memuat tentang Jokowi. Tidak ada satu pejabat atau tokoh di Indonesia yang mendapatkan perhatian sangat luas dari banyak media. Sungguh Luar biasa !!!
Terima kasih Pak Jokowi, kehadiranmu terbukti membawa berkah bagi banyak media massa negeri ini khususnya media ibukota. Berkat Pak Jokowi, para pemimpin redaksi dan wartawan tidak perlu bersusah payah mencari berita kemana - mana. Pokoknya naikan saja berita seputar Jokowi. Selesai tugas dan tanggung jawab. Tak mau ketinggalan, berbagai stasiun TV menghubungi staf dan orang dekat Jokowi, menawarkan Pak Jokowi tampil di acara televisinya. Gratis. Tidak bayar meski berdurasi 1 jam tayang. Boleh berkali - kali. Pihak TV yang mohon - mohon agar Pak Jokowi mau tampil dan disiarkan di stasiun televisinya. Jokowi tentu saja bersedia. Terima kasih Pak Jokowi !
Semangat, antusiasme, gairah dan hasrat media massa memberitakan semua aktivitas Jokowi (dan Ahok) sungguh mencengangkan. Semua media massa berlomba - lomba memberitakan kegiatan Jokowi mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi. Hanya saat Jokowi bermimpi dalam lelapnya, media belum angkat topik itu jadi headline berita di media. Terima kasih Pak Jokowi.
Tak mau tertinggal, lembaga - lemabag survey tertentu juga dengan senang hati dan kebahagian besar menempatkan Jokowi di urutan teratas capres terfavorit pilihan respondennya. Tidak sah rasanya jika Jokowi hanya di urutan kedua atau tidak masuk busra capres pilihan rakyat. Itu tidak mungkin. Hil yang mustahal ! Pasti salah dan lembaga surveynya pasti abal - abal. Terima kasih Pak Jokowi !!!
Pak Jokowi memang tokoh atau ditokohkan. Pak Jokowi memang fenonemal atau difenomenalkan. Pak Jokowi memang Gubernur luar biasa atau memang diluarbiasakan. Pak Jokowi memang segala - galanya. Selama belum setahun memimpin Ibukota Jakarta semua program Pak Jokowi sukses besar. Banjir menghilang, kemacetan luar biasa pun takut menghampiri karena Pak Jokowi. Semua warga Jakarta senang dan bahagia dipimpin Pak Jokowi. Setiap menit selalu muncul berita tentang Pak Jokowi, seolah - olah Pak Jokowi senantiasa hadir mendampingi rakyatnya di mana pun berada. Oh alangkah bahagianya kita semua. Andai saja semua pejabat Indonesia seperti Pak Jokowi.
Saking luar biasanya kinerja Pak Jokowi, sayang sekali jika beliau hanya jadi Gubernur DK Jakarta. Pak Jokowi harus jadi Presiden Republik Indonesia. Kalau perlu tidak usah menunggu nanti, sekarang saja. Kelamaan menunggu Oktober 2014. Seperti kata Pak JK, “Lebih Cepat Lebih Baek !”
Ayooo ..mari kita dukung Pak Jokowi yang terbukti pejabat pengabdi !! Buktinya Pak Jokowi pasti blusukan setiap hari. Jika ada yang tidak setuju dengan Pak Jokowi itu pasti sekumpulan manusia iri tak berbudi. Bila ada orang yang suka kritik Pak Jokowi itu mesti orang yang tak punya hati nurani ! Pak Jokowi adalah pemimpin impian rakyat negeri ini. Buktinya Pak Jokowi setiap hari, setiap jam, setiap menit dimuat beritanya oleh semua media tanpa henti. Terima kasih Pak Jokowi !
Jika ada orang bilang media massa dibayar mahal cukong - cukong Pak Jokowi, itu pasti dari pihak pembenci. Iri dan dengki tanda tak mampu ! Kalau ada yang bilang Pak Jokowi hanya pejabat boneka, itu pasti dari manusia - manusia durhaka durjana. Mereka itu takut kalau Pak Jokowi ini jadi Presiden RI. Mereka takut dan merasa tersaingi. Kalau ada pengamat yang bilang Pak Jokowi belum setahun jadi Gubernur DKI, belum tampak secuil pun prestasi, itu pasti pengamat - pengamat bloon, dungu, tidak berilmu. Pengamat kelas rendahan yang tak laku. Tak Tahu Malu !
Pokoknya, sekali Jokowi harus tetap Jokowi. Harus kita bela sekuat tenaga sampai mati. Jangan sampai diganggu dan diusik para manusia pembenci Pak Jokowi. Pokoknya apa pun yang terjadi, kita semua harus teriakan : Hidup Pak Jokowi ! Hidup Pak Jokowi ! Terima kasih Pak Jokowi !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar